buterflay

buterflay

Minggu, 10 Mei 2015

ARTIKEL : INDONESIA RINDU PAHLAWN MEREKA



INDONESIA “RINDU” PAHLAWAN MEREKA
Oleh : Eka Yuli Indra Pratiwi
            Peringatan hari pahlawan tanggal 10 november mendapat respon yang beraneka ragam dari rakyat indonesia. Baik dari media masa cetak maupun elektronik tak henti-henti orang mengucapkan “ selamat hari pahlawan”. Tanpa perjuangan pahlawan pada masa penjajah belum tentu bangsa kita menjadi seperti sekarang. Bukan hal yang berlebihan jika rakyat indonesia memberi penghargaan untuk para pejuang bangsa.
            Jika ditanya kapan hari pahlawan itu ? mungkin hanya sebagian dari rakyat indonesia yang mengetahuinya. tak heran jika peringatan hari pahlawan tidak semeriah peringatan tahun baru yang semua orang baik dari kalangan muda, tua bahkan anak-anak mengetahuinya. apa rakyat indonesi telah terlena akan kemerdekaan yang didapatnya atau bahkan mereka sengaja acuh dengan hal semacam itu.
            Ternyata dibalik keacuhan itu mereka sebenarnya merindukan sosok pahlawan bagi bangsa indonesia. Rakyat rindu pemimpin yang jujur, adil, bijaksana dan dapat mengayomi rakyat. Rakyat lelah dengan janji palsu dan iming-iming kesejahteraan yang hanya omong kosong dari para pemimpinnya. Mereka rindu sosok pahlawan seperti masa penjajah yang rela mengorbankan jiwa dan raganya demi kemerdekaan bangsa.
            Dari realita yang ada pemimpin sekarang hanya mementingkan kesejahteraan mereka dan keluarganya semata. Uang negara yang seharusnya menjadi milik rakyat kini berubah menjadi milik pribadi. Seperti yang sekarang sedang hangat dibicarakan adalah kasus Akil Mochtar ketua Mahkamah Konstitusi (MK) yang sekarang sudah di non aktifkan dari jabatanya. Akil  Mochtar ditetapkan sebagai tersangka dalam dua kasus dugaan suap penanganan sengketa Pilkada di MK. Pertama, kasus suap Pilkada Lebak, Banten, KPK menemukan uang Rp1 miliar yang diduga sebagai uang suap untuk Akil, dan Pilkada Gunung Mas, Kalimantan Tengah dengan menemukan uang suap senilai Rp 3 miliar. Rakyat hanya bisa melihat dan menanggug malu atas perbuatannya yang mencoreng bangsa indonesia.
Merdeka tetapi belum merdeka
            Memang benar bangsa ini telah merdeka dari penjajah namun bangsa ini belum merdeka dari para koruptor-koruptor. Jika para pemimpin jujur dan sadar bahwa mereka mengemban tangung jawab yang begitu besar terhadap kepemimpinanya. bukankah indonesia disebut sebagai zamrud katulistiwa, Namun mengapa indonesia tertinggal dari malaysia. Mungkin karna banyaknya korupsi dan terbatasnya ruang gerak yang diberikan pemimpin kepada rakyat yang memiliki potensi.
            rakyat ingin merdeka, merdeka dalam mengeluarkan pendapat, merdeka dihadapan hukum, merdeka dalam arti yang sebenar-benarnya. Di bulan november yang merupakan bulan pahlawan besar harapan kami dari kalangan mahasiswa semoga bangsa kita menjadi bangasa yang lebih baik dan menjadi negara yang maju.
            Bangsa yang merdeka adalah bangsa yang meghargai pahlawanya dan yang mau meneruskan perjuangan pahlawan mereka. Perjuangan yang dimaksud bukan berperang melawan penjajah dengan senjata namun melawan penjajah kebodohan dan penjajah korupsi dengan pengetahuan dan kejujuran .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar