buterflay

buterflay

Selasa, 21 Januari 2014

RESENSI BUKU : STUDI ISLAM KONTEMPORER
Judul Buku      : Studi Islam Kontemporer
Penulis             : M. Rikza Chamami, M.SI
Penerbit           : PUSTAKA RIZKI PUTRA
Tahun              : Cetakan 1, Dsember 2012
Tebal               :xii + 227 Halaman
Peresensi         : Eka Yuli Indra Pratiwi



Islam agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam. kondisi Islam saat ini  mulai lengah dan kehilangan identitas asli sebagai agama yang menjunjung tinggi azas keTuhanan dan hubungan sosial antar umat beragama. Para ilmian muslim berusaha mengkaji tentang Studi Islam masa kini (Kontemporer). Mereka berusaha kembali mengangkat derajat islam yang mulai lemah. Bapak M. Rikza Chamami berusaha menjelaskan dalam Bukunya Studi islam Kontemporer.

Bab I : perjalanan Islam dalam mengarungi kejayaannya ditandai dengan berkembangnya aspek ilmu pengetahuan pada masa dinasti Abbasiyah sampai pada kondisi kemunduran islam masa kini.

Bab II dan III : Dalam masa transmisinya kajian krisis fenomenologi dalam islam dan filsafat matrealisme tokoh karl Mark dan Friedrick engels pun tidak luput dari karya bapak M. Rikza Chamami ini.

Bab IV : Membahas tentang kritik dari kalangan orientalis yang masih meragukan eksistensi hadits, yaitu Ignaz Goldziher yang menginterpretasikan bahwa para umara mmemaksa para ulama menulis hadits yang belum pernah ada. Dan menganggap hadits yang menjadi rujukan hanyalah rekayasa para ulama. Namun ada bantahan juga terhadap keraguan Goldziher itu.

Bab V : Membahas tentang awal pemikiran islam yaitu munculnya manhaj Ahlul madinah yang melahirkan Ahlul hadist dan Ahlul Ra’yu. Kedua pemikiran tersebut  dikembangkan menjadi suatu produk yang disebut mazhab.

Bab VI : Membahas tentang Post modernisme yang semakin mengancam posisi agama termasuk islam. Karena pada masa kini sudah tidak ada kekuatan agama sebagai kekuasaan dari Tuhan, melainkan semua diciptakan melalui akal manusia.

Bab VII : Pada bab ini membahas tentang islam itu kaya akan khazanah keilmuannya seperti Corak tafsir Al- Azhar karya HAMKA yang mencoba menafsirkan Al- Qur’an dengan cara mengupas tidak hanya makna,  akan tetapi dikontekskan pada tatanan kehidupan bermasyarakat sekarang.

Bab VIII : Membahas Konsep Hermeneutika  dalam konsep ini Al-Qur’an  merupakan salah satu alternatif, konsep ini berusaha menguak persoalan tidak hanya secara teks maupun kontekstual.

Bab IX : Membahas tentang Tradisi islam jawa dari pandangan beberapa ahli seperti MARK R dan WOODWARD.

Bab X :  Peradaban islam dapat berkembang di berbagai Negara misalny: Baghdad, Mesir. Irak dan lain- lain,  sebelum akhirnya diadopsi oleh Barat. Agar islam yang tadinya surut dapat berjaya kebali.

            Secara garis besar buku ini memaparkan tentang bagaimana perjalanan islam yang dulunya memiliki kejayaaan dimasanya. Suatu karya pasti ada  kelebihan dan kekurangannya

Adapun kelebihan dari buku ini adalah :
1.      Dapat meumbuhkan semangat para pembacanya dalam megembangkan intelektualnya
2.      Pembaca dapat memiliki pengetahuan yang ebih banyak tentang studi islam kontemporer
3.      Terdapat sumber-sumber yang jelas dengan dilengkapi catatan kaki dan daftar pustaka
4.      Banyak dimasukkan pemikiran dari tokoh-tokoh dunia

Adapun kekurangan dari biku ini adalah :
1.      Masih terdapat kesalahan dalam penulisan nomor halaman dan daftar isi tidak sesuai
2.      Ada halaman yang belum terfotocopi  dalam buku
3.      Halaman dalam buku juga masih banyak yang trbolak-balik
4.      Bahasa yang digunakan terlalu rumit sehingga pembaca sedikit kesulitan untuk memahami secra cepat khususnya untuk orang awam. Walaupun begitu, para penikmat tulisan tidak perlu ragu untuk membaca karya hebat bapak M. Rikza Chamami  ini, karena banyak sekali khazanah atau pengetahuan baru tentang Islam.            

Pengaruh Kemandirian Akademik terhadap Prestasi Mahasiswa

PENGARUH KEMANDIRIAN AKADEMIK
 TERHADAP PRESTASI MAHASISIWA
Oleh: Eka Yuli Indra Pratiwi
            Masa awal perkuliahan merupakan masa peralihan bagi seorang mahasiswa baru. Masa transisi ini memberikan kesulitan berupa perubahan secara signifikan pada metode maupun pola belajar. Untuk beradaptasi dengan baik, seorang mahasiswa baru dituntut untuk mampu membentuk kemandirian belajar. Pengelola lembaga pendidikan hingga dosen pengajar juga memiliki tanggung jawab besar untuk membantu proses transisi ini. Wujud bantuan itu berupa pelayanan akademik mencakup bimbingan yang memadai bagi mahasiswa.
            Mahasiswa umumnya memiliki sikap kebersamaan yang kuat namun ketika sudah memasuki semester emat (IV) keatas. Maka disitulah diperlukannya kemandirian dari seorang mahasiswa terutama kemandirian dalam bidang akademik yang nantinya akan mempengaruhi hasil dari prestasi mahasiswa tersebut. Mahasiswa yang giat dalam belajar dan tekun dalam mengikuti setiap perkuliahan dan aktif dikelas maka akan mendapatkan hasil yang memuaskan seseuai dengan yang dia inginkan. Namun, sebaliknya bagimahasiswa yang tidak begitu giat belajar dan menganggap kuliah hanya ajang untuk menhilangkan kepenatan dirumah, karena mahasiswa yang seperti itu tidak memiliki kemandirian akademik seperti misal, jika ada tugas dari dosen untuk membuat makalah maka dia akan cendrung lepas tangan atas tanggung jawabnya. Mereka mungkin hanya akan numpang nama saja.
     Jika sikap mahasiswa yang kurang mandiridalamhalakademik itu dilanjutkan secara terus-menerus bagaimana dengan tugas akhirnya nanti yang mana mahasisiwa dituntun untuk mandiri dalam mengerjakan skripsinya karna skripsi merupakan hasil akhir mahasiswa secara individu dan bukan kelompok. bukankah dengan hasilnya sendiri mahasiswa akan merasa bangga dan puas karena itu merupakan bentuk keberhasilannya selama kuliah kurang lebih 8 semester. Sebelum akhirnya nanti diwisuda. Dalam kemandirian belajar, mahasiswa harus aktif dan tidak bergantung pada pengajar. Karena dengan belajar mandiri akan diperoleh pemahaman pengetahuan yang permanent sehingga akan berpengaruh pada pencapaian akademik mahasiswa.

  Sebagaimana kita tahu bahwa perilaku atau sikap mandiri seseorang tidak terbentuk secara mendadak, akan tetapi melalui proses sejak masa kanak-kanak. Semangat kemandirian akademis harus senantiasa dibangkitkan dalam diri pelajar atau mahasiswa. Meski dalam perilaku mandiri antara individu satu dengan individu yang lain berbeda. Hal ini karena dipengaruhi oleh banyak faktor, yakni faktor yang berasal dari luar (seperti keluarga, sekolah, dan masyarakat) dan faktor dari dalam (fisiologis dan psikologis). Namun, kemandirian berpikir secara mandiri inilah yang diperlukan seseorang  untuk menjadikan dirinya sebagai manusia yang berkualitas di masa depan. Dengan harapan, mereka akan berguna bagi diri sendiri dan terlebih bagi masyarakat. Kemandirian akademik tidak dimiliki oleh mahasiswa karena kecenderungan mahasiswa merasa ragu akan kemampuan yang dimilikinya dan tidakyakin. Untuk menumbuhkan sikap kemandirian itu perluadanya motivasi dari keluarga, dosen bahkan teman-temannya. Karena kemandirian akademik itu juga sangat berpengaruh dalam prestasi mahasiswa tesebut. Dengan kemandiriannya mereka bisa mengukur sebagaimana peninggakatan mereka dalam akademiknya apakah menurun atau meningkat.
            Nemun jika mahasiswa memiliki kemauan yang kuat dan yakin akan kemampuannya maka dia dapat menghilangkan sikap kecenderungannya atau sikap ketergantungannya kepada orang lain. justru sikap yang kurang mandiri iu akan mengakibatkan seorang mahasiswa ragu akan potensi yang dimilikiya dan dia sulit untuk lepas dari bayang-bayang orang yang ada disekitarnya. Maka mahasisiwa harus selalu menumbuhkan sikap optimis, percaya diri akan kemampuan yang dimiliki. Karena masa depan seseorang itu tergantung pada orang itu sendiri. Usaha kita akan lebih terasa berharga jika itu merupakan hasil kita sendiri entah itu mendapatkan apresiasi yang baik dari orang ataupun apresiasi yang kurang menyenangkan. Namun itulah hasil dari kerja keras kita sendiri.